Mengenal Pohon Sahabi (Sahabat Nabi) Berusia 1.400 Tahun
kartininextgeneration.web.id – Apakah Anda pernah mendengar nama pohon Sahabi yang tumbuh di gurun tandus Yordania? Jika belum, dipostingan ini kami akan berbagi informasi mengenai pohon yang dikenal dengan julukan Sahabi (Sahabat Nabi).
Pohon Sahabi yang lebih populer dengan nama Inggrisnya Blessed Tree, adalah salah satu pohon gugur berusia panjang yang tumbuh di gurun wilayah utara sekitar 156 km dari ibu kota Yordania, Amman. Pohon ini memiliki cerita yang diturunkan secara turun temurun oleh penduduk lokal maupun dari cerita yang didapat dari catatan sejarah.
Salah satu cerita yang paling populer dan banyak diceritakan ialah berteduhnya Nabi Muhammad SAW dan pamannya Abu Thalib dibawah pohon Sahabi. Berikut ini kisahnya yang kami rangkum dari media lokal, Jordan News.
Setelah istirahat, anak dan laki-laki tua itu memasuki biara di dekatnya, dimana Bahira yang bersemangat, penuh kekaguman, mendekati dengan sambutan hangat. Dia dengan cepat menanyakan kepada pria yang lebih tua tentang apa hubungannya dengan anak itu. Abu Thalib menjawab, “Dia adalah anakku.” Dengan yakin Bahira menjawab, “Ayah dari anak ini tidak mungkin hidup.”
Terkejut dengan jawaban Bahira, Abu Thalib kemudian menjelaskan. “Dia adalah keponakan saya. Ayahnya meninggal saat ibunya masih mengandung dia.” Bahira kemudian berkata kepada Abu Thalib, “Jaga anak ini dan lindungi dia dari musuh, karena dia adalah nabi yang akan datang di akhir zaman.”
Anak laki-laki yang berlindung di bawah pohon itu adalah Nabi Muhammad SAW, dan pohon yang menjadi tempat berteduh dan beristirahat adalah Pohon Sahabi.
Cerita ini dimuat oleh banyak situs berita di seluruh dunia dalam berbagai bahasa. Meski seperti mitos karena tidak ada bukti yang otentik. Tapi, bukti bahwa pohon Sahabi berusia lebih dari 14 abad benar adanya.
Sampai detik ini, pohon Sabahi yang diceritakan menjadi tempat berteduh Nabi Muhammad SAW masih kokoh berdiri. Ahli biologi dan konservasi Yordania telah memeriksa kesehatan pohon juga melakukan pengukuran usianya, setelah selesai verifikasi diketahui bahwa pohon Sabahi telah hidup lebih dari 1.400 tahun.
Sumber foto: lifeinsaudiarabia.net
Pohon Sahabi sekarang mendapat perhatian khusus dari pemerintah Yordania dan sangat dilindungi kelangsungan hidupnya.
Belum lama ini, area disekitar pohon Sahabi dibersihkan dan didirikan pagar pembatas agar wisatawan yang datang berkunjung tidak dapat menyentuh atau merusak pohon kuno yang melegenda tersebut. Beberapa meter dari pangkal pohon juga telah dibuat genangan untuk menampung air hujan atau air yang sengaja diberikan khusus untuk pohon agar tidak kekurangan air.
Sumber foto: jordannews.jo
Pohon Sahabi tumbuh sendirian ditengah-tengah gurun yang gersang dengan jarak bermil-mil jauhnya dari sumber air, namun tetap hidup. Karena hal tersebut, banyak wisatawan berbahasa Inggris yang menyebutnya sebagai Pohon Kehidupan (Tree of Life) atau Pohon Pemberkah (The Blessing Tree). Sedangkan wisatawan lokal dan yang berbahasa Arab lebih akrab menyebutnya sebagai Tree of Al Buqayawiyya atau شجرة البقيع.
Di musim panas, dedaunan pohon Sahabi tumbuh lebat dan berwarna hijau yang membuat suasana disekitarnya jadi menyegarkan. Di musim diningn, dedaunannya berubah warna menjadi coklat dan berguguran seperti pohon yang akan mati. Tapi itu tidak mati, di musim panas berikutnya, dedaunan akan muncul kembali dan proses pergantian daun ini berlangsung selamanya sejak 14 abad lalu.
Sebelum dibuat genangan air, kondisi tanah disekitar pohon Sahabi sangatlah kering, saking keringnya sampai muncul retakan-retakan dan tidak ada pohon lain yang tumbuh disekitar, kecuali pohon Sahabi itu sendiri.
Sumber foto: twitter.com/BilaltoursLTD
Pemandangan yang terlihat sangat kontras antara pohon dan lingkungan sekitarnya. Di musim panas, pohon Sahabi nampak sangat subur dengan lebatnya dedaunan hijau, sedangkan lingkungannya terlihat coklat tandus dan tidak memungkinkan bagi tumbuhan untuk tumbuh.
Sumber foto: sacredfootsteps.org
Pohon Sahabi memiliki tujuh batang utama yang berukuran besar dan ratusan cabang yang dipenuhi dengan dedaunan. Akarnya sangat kuat, sedikit menonjol ke permukaan tanah dengan kulit keriput yang menuinjukkan usia tuanya.
Dedaunnya menciptakan mahkota seperti kubah yang luas, sehingga digunakan berteduh oleh makhluk hidup (manusia dan hewan) dari panas teriknya matahari gurun.
Disekitar pohon Sahabi ada jalan Romawi kuno, dimana jalan tersebut menghubungkan antara Mekkah dan Damaskus.
Sumber foto: sacredfootsteps.org
Banyak wisatawan muslim domestik maupun internasional yang sengaja berkunjung ketempat pohon Sahabi untuk melihat secara langsung tempat Nabi Muhammad SAW berteduh 14 abad yang lalu. Sebelum diberi pagar dan genangan, wisatawan juga sering melakukan zikir dan sholat dibawah pohon ini.
Sumber foto: google.com